-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengantin Pria di Palembang Diserang Jelang Pernikahan, Diduga Motif Dendam Lama Akibat Tuduhan 'Cepu'

Minggu, 11 Mei 2025 | Mei 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-11T10:40:54Z

 

Palembang, Sumatera Selatan - Suasana bahagia menjelang akad nikah Ahmad Handa (30) di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, berubah menjadi mencekam pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Ahmad menjadi korban pembacokan dan penembakan oleh sekelompok orang yang diduga menyimpan dendam lama terhadap dirinya.


Di kutip dari berbagi media,Ahmad menduga kuat bahwa serangan ini dilatarbelakangi oleh dendam pelaku terkait insiden enam tahun silam, di mana korban dituduh sebagai informan atau 'cepu' dalam kasus narkoba. "Dia ini menuduh aku jadi cepu (narkoba), tapi aku tidak merasa. Ini dendam lama, kejadiannya tahun 2019," ungkap Ahmad saat ditemui usai kejadian.


Menurut penuturan Ahmad, perselisihan antara dirinya dan pelaku sudah terjadi sejak tahun 2019. Saat itu, terduga pelaku sempat meneriakinya sebagai maling di Jembatan Kertapati dan berujung pada perkelahian. 


Ahmad menduga, pelaku memendam amarah dan memanfaatkan momen pernikahannya yang tanpa persiapan untuk melakukan pembalasan. "Kejadiannya baru sekarang dia (balas) dendamnya. Mungkin dia tahu kalau aku mau nikah, tidak ada persiapan (untuk membalas)," ujarnya.


Ningcik, ibu korban, menambahkan bahwa anaknya sempat tinggal di Riau untuk mengurus kebun sawit. Ia menduga, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pelaku baru dapat melancarkan aksinya sekarang. "Dia (korban) sempat tinggal di Riau, mengurusi sawit," kata Ningcik.


Insiden nahas ini terjadi saat Ahmad baru saja turun dari mobil untuk melaksanakan akad nikah dengan calon istrinya, Farida. "Aku baru sampai tadi. Baru turun dari pintu mobil langsung dibacok," jelas Ahmad.


Ahmad mengungkapkan, ada lima orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Tiga di antaranya, yang diidentifikasi sebagai BD, HL, dan KC, melakukan pembacokan secara membabi buta menggunakan senjata tajam jenis sangkur. Sementara itu, satu pelaku lainnya, JN alias IY, membawa senjata api rakitan (senpira). 


"Tiga orang itu kapak saya pakai sangkur. Satunya JN alias IY bawa pistol sambil mengamankan mobil. Pistol betulan, bukan main-mainan," terangnya.


Lebih lanjut, Ahmad menuturkan bahwa JN sempat melepaskan tembakan sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset, namun pelaku kembali menembak ke arah atas.


Akibat serangan tersebut, Ahmad mengalami luka-luka dan saat ini tengah mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian setempat telah menerima laporan kejadian ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap para pelaku dan mengungkap motif sebenarnya di balik serangan brutal ini. 


Peristiwa ini tentu saja menimbulkan trauma mendalam bagi Ahmad dan keluarga, serta mengganggu jalannya acara pernikahan yang seharusnya 

menjadi momen bahagia.

×
Berita Terbaru Update